I’m Falling in Love with Blog

Aku masih ingat 2 tahun lalu saat debut pertama blog ini muncul, dari segala alasan yang ada alasan terbesar dari debut blog ini adalah : karena aku suka dengan orang yang pintar menulis dan karena aku juga menyukai menulis tetapi tidak berani untuk memperlihatkan kekonyolan tulisan aku. Aku iri sekaligus kagum dengan blog-blog dari orang yang berani untuk memperlihatkan tulisannya ke khalayak luar, karena menurut aku jangankan memperlihatkan tulisan ke orang lain, menuliskan ide yang pingin kita tuliskan itu aja udah susah banget. Maka dari itu aku buat blog ini dengan begitu spesial, sebagai wadah aku untuk menuangkan ide tulisan, wadah melatih menulis, wadah hobi menulis, wadah curcol, dan wadah aku mengenal tulisan orang lain.

Sekarang aku jatuh cinta dengan blog yang memulai debutnya di Bulan November 2010 ini (cieeelaaah jatuh cintronggg) yaiyalah secara aku yang punya blog masa iya aku ga demen ehehehe. Banyak cerita antara aku dan blog yang bakal segera aku bagikan. Chek this out guys !

Setiap orang yang baru memulai debut pertama menulis selalu bertanya, “apa yang akan aku tulis?”. Aku juga sama, selalu mempertanyakan apa yang akan aku tulis. Tema apa yang akan aku tulis, kalimat pertama apa yang harus aku tulis, gimana cara nulisnya, dan lain sebagainya (kok kayak anak gak pernah belajar nulis ya? huppfftt). Setiap orang yang menulis pasti mempunyai rasa malas akut yang kapan dan dimana saja bisa menyerang, walaupun dalam keadaan good mood dan punya ide brilian buat nulis. Aku juga sama, sering kali terserang rasa malas akut menulis, padahal dalam kondisi fit untuk menulis dan mempunyai ide untuk menulis namun akibat penyakit malas itu tulisanpun hanya menjadi ide yang termakan waktu (kedengaran seperti alibi banget yang ini ya -_-“ ). 

 

Dalam awal-awal menciptakan blog selain memikirkan postingannya aku juga sempat dihebohkan dengan segala atribut penghias blog, misal seperti wadget-wadget yang berserakan disana-sini, musik pengiring blog, tema blog yang berubah setiap bulannya, dll pokoknya heboh deh dan alay beut (maklum awal mula debut si blog harus tampil kece dong). Tapi, sekarang aku membiarkan si blog untuk membiasakan dirinya dengan tampilan seperti saat ini dengan kesederhanaan dan keminiman wadget dan atribut lainnya. Kenapa? Karena aku ingin seseorang melihat blog aku apa adanya, lebih keisinyaaa, bukan ngeliat ke-alay-an atributnya kekeke~, ssstt, padahal karena aku juga belum bisa membuat tampilan blog yang benar-benar menarik.

Selain kebingungan untuk menulis di awal dan kepusingan memilih tampilan yang menarik, aku juga pernah menjadi orang yang riwet dengan nama blog lho. She’iz Diary tercipta setelah nama blog ini berganti-ganti nama. Aku sendiri lupa berapa kali dan nama apa-apa saja yang pernah digunakan. Hingga nama She’iz Diary aku rasa cukup untuk menyebut blog aku dan belum ada niat untuk merubahnya (kekeke~ belumm ya). Kenapa She’iz Diary? Tentu karena blog merupakan sebuah diary online yang isinya bisa dibaca semua orang dan kata “she” untuk mengacu bahwa pemilik blog ini perempuan dan “iz” merupakan awalan nama aku iznaini. Dari keterangan itu cukup untuk menjelaskan identitas blog ini dan membuat aku nyaman dengan namanya.

Agar She’iz Diary ini tetep eksis maka aku selalu menargetkan agar selalu memposting tulisan di blog minimal sebulan sekali. Alasannya? Ya biar blog aku selalu fresh isinya dan ga “lumutan” pastinya. Selama 2 tahun ini walaupun dengan tampilan dan isi yang sederhana dan biasa-biasa aja aku dan blog telah membuktikan kita mampu eksis di dunia maya ini dan itu menjadi suatu hal yang menyenangkan bagi aku. Karna itu artinya aku masih care dengan apa yang aku buat (baca:blog) dan juga aku ga bisa menutupi kalau i’m falling in love with my blog.

PS: tulisan ini disponsori oleh Kak Raudhatul Akmal, Sari Novita, dan Dek Meutia K Bachnar