Jumat, 01 Desember 2017

Catatan Akhir Tahun 2017

Menjelang akhir tahun 2017,
Refleksi diri menjadi lebih baik daripada sebelum-sebelumnya, terutama urusan akhirat.
Menjadi lebih dewasa, menjadi istri lebih baik dan ibu yang baik (sekolah pertama bagi anak), lebih "membuka mata", dan mendengar.

Mau berubah jadi lebih baik?
Bangun subuh jangan telat lagi, jadi dimulai bangun lebih pagi. Pasang alarm, jangan malas. Walau berat, makanya dikatakan pejuang subuh.

Mau berubah jadi lebih baik?
Main sama anak benar-benar minimkan keberadaan HP. Kasian anak kalau ibunya pegang HP melulu, berapa lama sih dia kecil? Sabar, sabar, dan sabar kalau menghadapi anak kecil.

Semoga di bulan penutupan tahun ini bisa meninggalkan pesan dan kesan yang berfaedah. Sekecil apapun perubahan kalau lebih baik itu adalah yang terbaik, daripada gitu-gitu aja. Semoga bisa lebih sering menulis di blog, rasanya senang aja kalau bisa nambah postingan di blog ini. Mudah-mudahan tulisan yang bisa bermanfaat bukan sekedar curcol-an aja. 


Sabtu, 04 November 2017

Tentang dan Tips ASI

Haloha ^^

Assalamu'alaikum...


Aku akan cerita tentang perjalananku menyusui ASI ke anakku dan berbagi sedikit tips untuk para new mom, bukan maksud diri ini udah ahli ya cuma aku sudah mengalami sendiri. Sebagai new mom aku tau kalau ASI itu adalah hal yang terbaik yang diberikan ibu ke anak. Malah sekarang ada istilah IMD (Inisiasi Menyusui Dini) yaitu begitu bayi lahir maka diletakkan di dada ibu agar bayi mencari sendiri "susu"nya, penjelasan singkatnya begitu dari aku selebihnya cari sendiri di google wkwk. 

Saat dari hamil aku sudah merencanakan pemberian ASI selama 2 tahun tanpa dibantu oleh sufor. Bertanya ke beberapa kenalan tentang perjalanan ASI mereka namun sayang banyak yang tidak memberikan ASI ke anaknya, ketika ditanya mereka bilang "engga keluar ASI, terus kasih sufor", "ASI sedikit dan lama-lama kering", dll sejenis itu. Untungnya aku tidak peduli dan tetap dengan niat awal yaitu memberi ASI. 

Sesaat sebelum lahiran aku sempat bertanya kepada bidan mengenai ASI, intinya dibilang bayi masih bisa bertahan sekitar 3 hari tanpa disusuin pun. Setelah melahirkan saat aku mencoba untuk menyusui ternyata ASI belum keluar sedikitpun. Aku sama sekali tidak panik karena sudah prediksi dari awal kalau ASI keluar pelan-pelan dengan cara dipancing si bayi menyusui terus. Apalagi dibilang bayi bisa bertahan 3 hari tanpa disusui, jadi aku santai. Tapi ternyata aku salah, harusnya aku ngga boleh santai menunggu ASI keluar sendiri dengan mudahnya hanya dengan si bayi disusui saat dia sedang terbangun. FYI, bayi yang baru lahir kebanyakan boboknya. Jadi saat itu aku cuma nungguin bayi bangun dulu baru coba susuin, hal itu malah bikin zonk ASI ngga keluar juga, hiks. 

Pada malam ke-3 ASI belum juga muncul dan bayi sudah menangis kuat akhirnya si bapak beli sufor untuk dikasih si bayi, ternyata benar haus setelah minum sufor bayi jadi tenang dan kembali tidur. Keesokan harinya baru mulai rajin menyusui hingga ASI mulai sedikit demi sedikit keluar. 

Lalu bagaimana cara agar ASI lancar setelah bayi lahir? Aku akan berbagi sedikit yang aku tau buibuk ^^

Minggu, 06 Agustus 2017

[Cerita Hamil] : Melahirkan Secara Cesar

Assalamu'alaikum ^^

Wah, senang banget akhirnya bisa kembali menulis di blog, setelah melahirkan Ali 6 bulan yang lalu, alhamdulillah. Sebenarnya ini draft ditulis dari 4 bulan lalu tapi ngga selesai-selesai nulisnya haha. Kali ini aku akan berbagi cerita tentang persalinanku. Ketika seorang wanita melahirkan, ketahuilah ia bukan hanya melahirkan anak tetapi juga menjadikan 2 orang berganti status sebagai orang tua, amanah yang diemban luar biasa besar. Bukan sekedar melahirkan lalu cukup kan? Hmm, itu akan dibahas dipostingan lainnya :D kali ini cukup gimana perjalanan proses ku melahirkan Ali.

Waktu memasuki persalinan tiba, perkiraan lahir di Bulan Februari 2017 tanggal 20an, tapi ya itu sekali lagi hanya perkiraan. Waktu itu udah ngga sabarrr pingin segera tiba waktu lahiran udah rindu banget ketemu sama anak yang masih di dalam perut tapi sekaligus deg-degan dengan proses persalinan yang konon katanya sakitt luar biasa. Iya, aku sama sekali nggak mengharapkan persalinan melalui cesar, pingin secara normal dan alami walaupun sakit luar biasa. Setiap pagi dan malam sebelum tidur selalu googling blog-blog pengalaman ibu-ibu yang menuliskan persalinan mereka secara normal untuk menguatkan mental dan pikiran. Lebay? Mungkin eh tapi engga juga kok. 

Hingga pada tanggal 10 Februari dini hari jam 01.30 aku kebelet pipis, ini tuh biasa banget dialamin ibu hamil, tapi yang bikin ngga biasa ternyata ada tetesan darah. Aku taunya salah satu tanda-tanda mau melahirkan ya itu dia keluar darah, langsung aku mikir "wahhh sebentar lagi bakalan lahiran". Tapi ternyata setelah itu malah keluar air terus menerus yang ngga bisa ditahan. Aku pernah dikasih tau sama bidan tentang kasus pecah ketuban dini dan yang aku alamin sama dengan yang dikasih tau bidanku. Panik donggg, karna juga air yang keluar banyak banget dan ngga berenti-berenti. Akhirnya aku telpon bidan dan katanya sebaiknya jangan banyak bergerak tiduran miring kiri aja. Ternyata iya saat berbaring air yang keluar itu jadi terhenti.

Baru saat pagi hari sekitaran jam 7 pagi aku, mama dan diantarkan oleh sepupu ke tempat bidan bersalin, setelah dicek ternyata aku sudah pembukaan 2. Dalam hati, alhamdulillah sudah ada pembukaan artinya memang mau tanda-tanda melahirkan. Kontraksi yang ditunggupun ngga datang, perut adem ayem aja walau air ketuban mengalir terus. Sampai jam 2 siang diperiksa masih posisi pembukaan 2, Akhirnya bidan ku menelepon dan bertanya ke dokter yang sebelumnya aku kunjungi dan mereka memutuskan operasi cesar untuk persalinanku. Ada rasa ngga rela dioperasi tapi aku pun ngga mengerti tentang persalinan sehingga setuju saja terhadap keputusan yang diambil. :( -_-

Akhirnya pada tanggal 10 Februari 2017, jam 20.00 WIB aku menjalani operasi cesar, berjalan lancar, alhamdulillah. Drama ngga betah ketika dipasang kateter, drama super kedinginan saat di ruangan operasi hilang ketika si bayi menangis saat dikeluarkan dari dalam perut dan diperlihatkan saat aku masih di tempat tidur operasi. Bayi berwarna pink dengan mata sudah terbuka dan mungil bangetttt terus aku cium dengan sisa tenaga akibat badan masih super kebas akibat obat bius.

Yahhh walaupun tidak melahirkan secara normal saya sangat bahagia akhirnya bertemu dengan bayi yang selama 9 bulan diperut. Sungguh ngga sanggup berkata-kata lagi kehebatan maha dahsyat Allah. Makasih ya Allah atas anugerah dan amanah yang besar ini. Buat para buibuk hamil alias bumil semoga persalinannya lancar, yang ingin banget normal semoga bisa normal, yang harus cesar semoga lancar. Semoga ibuk dan bayi selamat dan sehat, aamiin ya Allah. (Siapa tau ada yang cari info persalinan dan nyasar dimari hahaha).

Salam cinta,


Ibu Ali :)


Minggu, 05 Februari 2017

[Cerita Hamil] : Keluhan Selama Kehamilan

Assalamu'alaikum ^o^
Annyeonghaseo ^~^

Balik lagi saya ingin memosting sesuatu yang berkaitan dengan cerita kehamilan yang saya alami. Tulisan ini untuk mengingatkan saya apa-apa saja yang saya keluhkan selama kehamilan. Duh, kata-katanya keluhan ya serasa beban berat banget selama hamil, padahal kenyataannya saya benar-benar enjoy selama hamil membawa calon bayi kemana-mana dalam perut saya kok. Serasa selalu kemana-mana enggak sendirian, ada yang bisa diajakin ngobrol tiap saat, dan ada yang "nendang-nendang" tiap abis makan, mau tidur,saat ngobrol, dan kapan aja si calon bayi pingin "nendang" ^0^ 

Sebelum memori saya tentang kehamilan ini terhapus dan terganti dengan memori-memori yang lain, maka saya tulis selama hampir 9 bulan ini secara random bagaimana dan apa saja yang "engga enak" nya selama hamil. Iya, ini sudah sampai dimana bulan yang diprediksi saya akan melahirkan seorang anak tiba. Duh, deg-degan nih ^0^"

Trimester 1 
Ini fase pertama-tama ngerasain yang namanya kehamilan. Super senang akhirnya yang ditunggu-tunggu kesampaian. Seperti ibu hamil muda kebanyakan saya enggak jauh-jauh dari yang namanya mual dan muntah. Alhamdulillah enggak sampai yang namanya harus bedrest,enggak ngerasain gerak dikit mual atau gerak dikit muntah, bahkan engga ngerasain harus tergolek di tempat tidur terus. Saya masih aktif bergerak, kesana/i, dan bisa bawa motor seperti biasa. Kalau dengar cerita ibu hamil yang di trimester 1 saja udah harus dirawat di RS karena pendarahan, harus bedrest, dll saya sangat bersyukur banget dijauhkan dari itu semua. 
Selain mual dan muntah yang saya rasa masih dalam tahapan wajar sebagai bumil, ada juga yang menurut saya "ganggu" di trimester 1 yaitu ngerasain lidah pahit. Kalau diingat-ingat lidah pahit ini paling enggak enak banget. Pasti kita pernah sakit, terus lidah terasa pahit bila makan sesuatu bahkan untuk sekedar air putih kan? Iya, itulah yang saya alami. Lebih enggak enaknya lagi ini dirasakan bukan saat sakit. Saat lagi makan dan minum tapi apa-apa yang dikecap terasa engga nyambung rasanya T.T 


Kamis, 19 Januari 2017

[Cerita Hamil] : Pertama Mengetahui Hamil

Assalamu'alaikum ^^
Masih sangat ingat ketika saya pertama kali tau kalau hasil garis di test pack yang saya coba akhirnya menunjukkan garis dua, yang artinya alhamdulillah saya positif hamil. Bukan waktu yang singkat sebenarnya untuk akhirnya kabar bahagia itu hadir, saya dan suami menanti-nanti selama 8 bulan. Iya, 8 bulan setelah menikah itu adalah 8 bulan yang lalu, artinya kandungan saya sekarang telah genap 8 bulan.

Saya sama sekali tidak menyangka kalau untuk sampai pada kata positif hamil itu perlu menunggu sampai 8 bulan, kirain bakal cepat aja (mau nya). Ternyata harus ada usaha dan doa yang lebih. Positifnya saya dan suami jadi banyak baca tentang apa-apa saja yang mempercepat kehamilan, banyak diskusi sambil berteori berdua, banyak berdo'a, dan banyak usaha :D Mulai banyak stok buah-buahan walaupun makannya malas-malasan, belajar untuk menghitung kapan masa subur, sering mampir ke situs ibuhamil.com, ngga mau terlalu capek dengan ngerjain aktivitas ibu rumah tangga dan ngga malu buat nanya kanan-kiri. Saya pun sudah ngalamin bolak/i coba test kehamilan pakai test pack, jangan ditanya sudah berapa kali mungkin sangking penasaran apakah sudah berhasil atau belum, untungnya ada test pack yang harganya murah meriah jadi bisa bolak/i coba (budayakan hemat) :D  Pada akhirnya ...

Saat itu tepatnya tanggal 10 Juni 2016, Jum'at, hari kelima Ramadhan. Saya yang berada di rumah seorang diri karena suami sedang berada di kantornya terbangun dari tidur siang. Namun, saya merasa sedikit tidak enak badan, merasa lemas. Padahal seingat saya saat tertidur saya baik-baik saja. Pikiran iseng pun muncul yaitu "hmm, apa coba buat test pack aja ya?" dengan jalan sedikit gontai karena efek bangun tidur saya coba untuk menggunakan test pack yang ada di rumah. Anehnya kalau biasa saat menunggu hasilnya pasti ditungguin banget sambil harap-harap cemas, saat itu saya lebih cuek dan tidak untuk memperhatikan. Setelah menunggu beberapa saat barulah saya melirik hasilnya dan menunjukkan hasil garis dua. Hal yang diharapkan terjadi, tapi saya malah mengeluarkan ekspresi muka bingung dan bego (hahaha) apalagi karena sendirian di rumah. Senang tapi ngga mau buru-buru takutnya malah mengecewakan karena garis kedua yang menunjukkan hasil positif adalah garis samar-samar bukan garis terang. Langsung aja ambil hp, photo terus kirim ke suami hehehe. Balasan 15 menit aja berasa 1 jam lamanya. Ternyata tanggapan suami pun sama dengan saya, meng-aamiin-kan tapi ngga mau terburu-buru menyimpulkan karena takut kecewa. Setelah berbuka puasa, saya coba lagi untuk melakukan test, hasilnya juga tetap menunjukkan dua garis samar. Kita pun coba berangkat ke bidan terdekat untuk menanyakan apakah ini beneran positif hamil atau belum. Bidan pun akhirnya menyatakan kalau ini positif hamil tapi masih baru banget jadi kalaupun di USG pastinya janin belum kelihatan, fyi bidan yang kami datangi sudah dilengkapi alat USG-nya. Kita pun sangat bersyukur dan muka sumringah terus. 

Saya jadi tau, yang namanya kehamilan memang cuma ditentukan oleh Allah, lha mau kita tau teorinya + prakteknya hasilnya tetap saja ngga bisa kita prediksi. Cuma bisa berdoa, berusaha, ikhlas, dan sabar. Usia kehamilan saya sudah 8 bulan saat ini, insya Allah bulan depan akan segera bertemu dengan anak bayi yang sekarang masih dalam perut. Semoga sehat terus ya, Nak. Semoga untuk pasangan yang masih mendambakan kehamilan segera akan diberikan oleh Allah. Tetap berdo'a dan berusaha dan ketika diberi amanah semoga bisa dijaga dengan baik. Aamiin.

*Semoga tulisan ini bisa dibaca oleh si anak nantinya hihihi