Rabu, 06 Juli 2011

Sharing yukk

Bagaimana rasanya punya temen yang mempunyai ilmu psikologi?
Seorang temen yang berkuliah di jurusan psikologi?
Ternyata rasanya menyenangkan.
Kenapa?

Bagi aku, ketika kita ingin menceritakan keluh kesah kita kepada dia maka kita enggak perlu sungkan akan mendapatkan jawaban yang standar, misalnya “emang udah kayak gitu”, “terserah aja”, “tunggu yang terbaik aja”, “kita liat nanti aja”, “coba tanya orang yang lebih ngerti”, atau jawaban yang lebih panjang tapi tetap dirasa standar. Padahal yang kita butuhkan disaat mempunyai masalah yang menjadikan suatu beban pikiran jawaban seperti itu sangat tidak membantu. Tapi ketika kita menceritakan keluh kesah sama temen kita yang mendalami ilmu psikologi sepertinya akan berbeda. Secara mereka memang mempunyai ilmunya, juga mereka akan sangat mengerti saat kita berada dalam masalah dan saat kita mengeluhkannya, bahkan untuk hal yang kecil sekalipun mereka akan sangat welcome menyambut keluh kesah kita lalu memberikan feedback yang baik. Juga mereka akan menempatkan masalah sangat pada tempatnya, berpikir secara logis, dan tidak menyalahkan kepada pihak lain. Dan yang paling penting, kita sharing pada mereka hanya ketika saat mempunyai suatu masalah maka tidak akan menjadi suatu kesalahan yang besar karna mereka dipersiapkan untuk itu. (*ehh, yang ini bener enggak ya? Takut salah ihh). Ibarat kata seperti saat kita mempunyai masalah dengan komputer maka kita bisa saja meminta bantuan seorang teman yang terbiasa memperbaiki masalah komputer tapi saat kita mempunyai masalah komputer yang lebih besar dan kompleks, maka kita harus datang ke seorang yang mempunyai ilmu komputer dan sudah ahli.


Tepat, aku baru saja membicarakan suatu masalah aku kepada sahabat lama yang berkuliah di jurusan psikologi, dan ternyata efeknya sangat baik. Solusi dari seorang sahabat ini bukanlah suatu solusi yang besar dan terlalu berbeda dari yang lain, tapi entah kenapa aku merasa terbantu dengannya. Mungkin karna dia memberikan suatu solusi, bukan sekedar jawaban dari keluh kesahku. Memberikan alasan-alasan yang cukup masuk akal untuk aku mengerti tentang masalah itu sendiri. Memang tidak harus seseorang yang kuliah di psikologi yang bisa memberikan solusi dari masalah kita. Seseorang yang berkuliah di jurusan matematika (seperti aku) juga bisa memberikan solusi dari suatu masalah, hihiyyy. Misalnya kita bisa membicarakannya dengan orang tua, sahabat, temen, guru atau siapa aja yang kita rasa bisa mendengar dan yang paling penting bisa kita percaya.  

Pada siapapun itu, menurut aku, ketika kita mempunyai suatu masalah yang terlalu memenuhi pikiran kita dan membuat kita tidak bersemangat sebaiknya harus dibagi dan dibicarakan karna sangat tidak baik memendam suatu masalah sendiri. Karena masalah yang dipendam layaknya gunung berapi yang aktif hanya tinggal menungggu waktu untuk meletus dan meledak, dan itu sangat tidak baik efeknya bagi diri kita sendiri dan untuk orang disekitar kita. Maka dengan berbagi masalah, kita akan terasa ringan sedikit dan saat diberi solusi maka kita akan menjadi tenang bahkan berpikir jernih untuk menyelesaikan masalah.

Tapi tahukah kamu selain orang-orang itu sebenarnya kita masih mempunyai tempat curhat yang bisa memberikan solusi dari segala hal masalah kita, tempat curhat yang bisa mendengarkan segala keluh kesah kita dan yang paling penting benar-benar bisa kita percaya yaitu Allah, kita bisa membicarakan apa saja sekaligus minta solusi, minta petunjuk dari segala hal. Bahkan lebih baik dari seorang psikolog yang terbaik di dunia ini, lebih tau mana yang lebih baik untuk diri kita bahkan melebihi taunya diri kita sendiri.
Jangan takut akan menghadapi masalah karena akan banyak orang-orang disekitar kita yang bisa kita jadikan tempat berbagi. So, jangan takut untuk berbagi...


1 komentar:

TheWandereR mengatakan...

sadappppppppppppppppppppppppppp. . . .
aw aw aw banget :p

kayaknya nisa juga perlu cari kawan anak psikologi
*berasa jadi trouble maker belakangan ini :(

Posting Komentar