Rabu, 27 Juli 2011

Buka Pintu Untuk si Ramadhan

Assalamualaikum...
*Pintu diketok dan kita kedatangan tamu istimewa.
Marhaban ya Ramadhan.Photobucket

Insya Allah kita beberapa hari lagi kita akan bertemu bulan yang penuh berkah, Ramadhan.
Alhamdulillah doa-doa kita tahun lalu saat berpisah dengan Ramadhan agar bertemu kembali dengan Ramadhan terjawab. Sepertinya Ramadhan menjadi sesuatu yang sangat spesial, karna banyak orang yang menanti-nantinya, termasuk aku. Dimana Ramadhan segalanya menjadi berkah, segala perbuatan baik akan dilipatgandakan, bahkan tidurpun menjadi pahala dikala puasa *asiiiikkkk. Jadi siapa yang enggak cinta dengan Ramadhan?? milkysmile

Ada baiknya sebelum puasa kita membersihkan hati kita dengan saling memaafkan dengan sesama. Terutama dengan orang tua kita yang mungkin dalam setahun belakangan sering membuat mereka terluka, agar puasa kita jauh lebih berkah. Minta maaflah sesama keluarga dan teman-teman. Aku juga udah berencana akan meminta maaf dengan orang tua, keluarga dan beberapa sahabat yang sekiranya dalam perjalanan kemarin-kemarin aku banyak berbuat salah. Agar puasa lebih berkah. Amin. Bagaimana dengan kalian? Akankah saling memaafkan? Harus dong, ya ya ya.

Ramadhan menjadikan kita tambah dekat dengan keluarga kita, kenapa? Saat sahur pastinya kita akan menikmatinya bersama-sama keluarga, saat berbuka juga gitu. Juga tambah mengakrabkan kita sama temen-temen kita, karna biasaya kita akan adain yang namanya "bubar" buka bareng, bahkan ada yang sampe "sabar" sahur bareng. Klo udah kaya gitu, surganya buat si tukang restoran nih, #eeeaaa. Asik juga ya klo kita buka restoran, saat bulan Ramadhan tiba kayaknya pemasukan pun berlipat *segera pikir buka usaha warungg. Aku juga senang saat Ramadhan karna surganya jajanan, pada sore hari berjubel orang pada dagang kue, martabak, bala2, mie dan aneka jenis lain. Engga ketinggalan segala minuman es dong. Asikknya. Photobucket

Rabu, 06 Juli 2011

Sharing yukk

Bagaimana rasanya punya temen yang mempunyai ilmu psikologi?
Seorang temen yang berkuliah di jurusan psikologi?
Ternyata rasanya menyenangkan.
Kenapa?

Bagi aku, ketika kita ingin menceritakan keluh kesah kita kepada dia maka kita enggak perlu sungkan akan mendapatkan jawaban yang standar, misalnya “emang udah kayak gitu”, “terserah aja”, “tunggu yang terbaik aja”, “kita liat nanti aja”, “coba tanya orang yang lebih ngerti”, atau jawaban yang lebih panjang tapi tetap dirasa standar. Padahal yang kita butuhkan disaat mempunyai masalah yang menjadikan suatu beban pikiran jawaban seperti itu sangat tidak membantu. Tapi ketika kita menceritakan keluh kesah sama temen kita yang mendalami ilmu psikologi sepertinya akan berbeda. Secara mereka memang mempunyai ilmunya, juga mereka akan sangat mengerti saat kita berada dalam masalah dan saat kita mengeluhkannya, bahkan untuk hal yang kecil sekalipun mereka akan sangat welcome menyambut keluh kesah kita lalu memberikan feedback yang baik. Juga mereka akan menempatkan masalah sangat pada tempatnya, berpikir secara logis, dan tidak menyalahkan kepada pihak lain. Dan yang paling penting, kita sharing pada mereka hanya ketika saat mempunyai suatu masalah maka tidak akan menjadi suatu kesalahan yang besar karna mereka dipersiapkan untuk itu. (*ehh, yang ini bener enggak ya? Takut salah ihh). Ibarat kata seperti saat kita mempunyai masalah dengan komputer maka kita bisa saja meminta bantuan seorang teman yang terbiasa memperbaiki masalah komputer tapi saat kita mempunyai masalah komputer yang lebih besar dan kompleks, maka kita harus datang ke seorang yang mempunyai ilmu komputer dan sudah ahli.